Pada 12 November 2011 pukul 19:23
Hai cinta, aku sengaja menulis surat lagi untukmu. Aku
harap kamu masih ingat dengan suratku yang lalu. Aku ingin bercerita lagi
padamu cinta. Aku bahagia karena Alloh telah mempertemukanku dengan dirimu. Aku
juga bahagia dengan adanya perasaan ini. Walaupun aku harus sakit menahan ini
semua. Aku rela. Karena aku ingin memiliki karakter seperti Fatimah Az Zahra J
Cinta, dulu aku sempat down setelah aku tahu bahwa kamu sudah memiliki
seseorang yang kamu suka. Aku juga sempat membuang jauh-jauh perasaan ini. Karena
aku tak mau sakit lagi cinta. Aku sudah lelah dengan rasa sakit yang selama ini
aku terima. Akhirnya aku lebih memilih untuk mundur. Tapi sepertinya Allah punya rencana lain. Dia tidak mengabulkan doaku untuk menyingkirkan
perasaanku terhadapmu. Allah masih membuatku cinta padamu. Sepertinya Allah sedang mengajarkan hakikat kesabaran dan
keikhlasan padaku. Baiklah, aku terima
itu semua.
Cinta, aku pernah sumpek gara-gara kamu. Pernah terlintas di benakku
kalau kamu itu suka sama temen sekelasku. Kalau dibandingkan denganku memang
tak ada apa-apanya. Dia cantik, simpel, pinter pula. Sedangkan aku? Tak ada
kelebihan yang bisa aku banggakan. Aku sedih sekali waktu itu. Hingga saat air mata itu terjatuh, sama sekali tak terasa saking
sakitnya hatiku yang menahan itu semua. Aku benar-benar berdoa pada Allah bahwa aku dijauhkan saja darimu. Sakit sekali
perasaanku waktu itu. Tapi ternyata Allah memberiku
sebuah kejutan. Dari
statusmu. Teman - temanmu berkomentar begitupula aku. Aku heran,
mengapa hanya aku yang kamu ajak ke daerahmu? Aku juga bingung dengan
kata-katamu cinta. Tapi salah seorang temanmu yang juga ikut nimbrung berkata
bahwa ada yang melamar dimuka umum.
Subhanallah, aku benar-benar
kaget dengan kata-kata temenmu itu tadi. Dan Allah berhasil membuatku tersenyum kembali. Meskipun setelah itu akupun
tersadar bahwa itu semua hanya sebuah gurauan. Dan kamu pasti tidak serius
dengan semua kata-katamu yang ada di dalam status itu. Karena aku tahu, orang
yang sedang jatuh cinta itu terkadang merasa GR saat yang dicinta mengatakan
sesuatu yang dia harapkan meskipun akhirnya itu semua juga hanya gurauan saja..
Cinta, akupun pernah jengkel denganmu. Aku merasa bahwa kamu benar-benar
telah berubah. Tak seperti dulu cinta yang kukenal. Sudah tak perhatian lagi denganku.
Mengapa aku berkata seperti itu? Ketika asam lambungkuh kambuh di kampus, aku
sms ke temen-temenku termasuk kamu. Semua temen-temenku pada bales, bahkan ada
juga yang datang menghampiriku. Tapi kamu? Bales smsku untuk tanya bagaimana
keadaanku saja tidak. Aku jengkel dengan sikapmu yang mulai mengacuhkanku. Tapi Allah menunjukkan
sesuatu yg lain tentang kamu. Kamu memang tidak membalas sms dariku, tapi saat
kamu bertemu dengan salah satu temanku di laboratorium, kamu menanyakanku,
bagaimana keadaanku, bahkan menyuruh temanku untuk mengantarkan aku pulang.
Saat salah satu temenku nyeletuk "kenapa bukan kamu saja yang
mengantarkannya pulang? kalo temenku ini yang mengantarkan pulang, nanti aku
ngerjain tugas sama siapa?" Kamu hanya tersenyum mendengar apa yang
dikatakan oleh temanku itu. Kamu lucu banget sih cinta ♥
Cinta,
saat ini mungkin kita tidak seintens dulu komunikasinya. Bahkan kamu yang
sekarang seakan-akan menjauh dari aku. Baiklah cinta aku terima itu semua. Aku
juga tidak mau menganggu kegiatanmu dalam mencari ilmu. Aku lebih memilih
menjalani ini semua seperti biasa saja. Tapi aku minta maaf padamu karena aku
tak pernah menyapamu kalau bukan kamu dulu yang menyapaku. Aku sungguh sangat
malu cinta padamu. Mungkin aku salah jika berlaku seperti ini terhadapmu. Mau
bagaimana lagi. Mau menyebutkan namamu saja susah apalagi disuruh nyapa
sekaligus tersenyum. Mungkin yang keluar dari bibirku hanya senyumnya saja :D
hahahaha
Cinta, waktu ulang tahunmu kemarin aku bahagia sekali karena aku mendapatkan
first cake dari kamu :* makasih cinta. Aku harap kamu suka dengan itu semua.
Jangan dilihat nilai barangnya ya, aku tulus memberikannya karena aku sayang
kamu cintaku. Cinta, sebenarnya banyak sekali yang ingin ku ceritakan padamu. Tapi apa daya. Aku tidak terlalu bisa membahasakan apa yang tidak
bisa dibahasakan :* jadi mungkin sampai disini saja suratku untukmu.
Semoga Alloh selalu membimbingmu di jalanNya. Jangan sampai telat ya
sholatnya. Tetap teguh dengan pendirianmu dan tetaplah konsisten dengan
ahlussunnah wal jama'ahmu. Aku disini akan selalu menunggumu cintaku :*
meskipun hanya sakit yang akan aku dapatkan karena mencintaimu.
Luvt u
so…
0 komentar:
Posting Komentar